Sepintas Athlete

Kemarin sore waktu riding menuju kota kediri, diperjalanan bertemu  penampakan motor jenis ayago, namun ayago ini tidak seperti biasa yang sering kita jumpai (tren Suzuki Satria) bahkan jarang hanya beberapa unit yang beredar di jalan 😀

Dari plat yg terlihat masih warna putih,itu menunjukkan bahwa pemiliknya masih belum lama meminang motor tersebut. Tampilan sekilas (karena penasaran saya mengikutinya dari belakang,waduh bawa karung :-D) nampak bahwa produk motor ini berasal dari pabrikan Ijo. yup, siapa lagi kalau bukan kawasaki Athlete..

Dapat saya simpulkan bahwa dibalik tren favorit masyarakat dalam memilih motor ternyata masih ada yg menginginkan ayago ini tuk dijadikan tunggangannya sehari-hari mengingat motor ini kurang begitu menggeliat di rimba permotoran Indonesia, entah karena fiturnya yang minim atau dari segi desain kurang menarik, tenaganya kurang powerfull atau mungkin harga yang tidak sesuai dengan jati diri si Athlete ini. Namun apapun itu terlepas dari kekurangan-kekurangan yang ada, yang jelas bagi pengendaranya sendiri dia merasa bahwa ketika menunggangi motor ini jadi serasa artis dan menjadi pusat perhatian pengendara lain karena tidak semua orang memilikinya.. 😀

Yang pasti bagi si empunya mempunyai kriteria atau selera tersendiri. Berikut beberapa nilai lebih menurut saya yang mungkin diamini dengan para biker yang memilih kawasaki Athlete sebagai tunggangannya sehari-hari,

  • Desain yang lebih fresh untuk pasar ayam jago. Jika selama ini kita hanya dikenalkan dengan tampang FU dan Sonic, kini ada ayam jago baru dengan desain yang lebih fresh. Soal desain memang tergantung selera masing-masing, namun setidaknya Athlete telah memberikan pilihan alternatif bagi penggemar ayam jago. Selain dari bodi, kesan fresh juga terlihat dari penggunaan piringan cakram yang unik, seperti buah belimbing.
  • Penempatan tangki di tulang tengah bagi sebagian orang dirasa mengganggu estetika karena desainnya yang cenderung membulat dan kurang sporty, namun terlepas dari soal desain yang memang subjektif kita bisa melihat bahwa penempatan tangki seperti ini akan memudahkan apabila mengisi bensin. Bro/sis tidak perlu turun dari jok untuk mengisi bensin, cukup membuka tutup tangki yang ada di depan kita seperti motor sport.
  • Penggunaan kopling sentrifugal juga dirasa kurang cocok bagi orang-orang yang menginginkan akselerasi yang lebih spontan, namun ini adalah nilai plus bagi orang-orang yang tidak menyukai penggunaan kopling manual. Bagi bro/sis yang tidak terbiasa menggunakan kopling manual, masih bisa menikmati motor bebek sport tanpa harus belepotan dengan memainkan tuas kopling.
  • Penggunaan monoshock jenis tidur yang merupakan hal unik di rimba permotoran Indonesia. Soal pengaruhnya ke handling memang belum jelas karena saya sendiri belum pernah “menjajalnya” :-D, namun secara tampilan hal ini adalah nilai tambah.

Berikut yang dapat saya paparkan,semoga berguna 🙂

Pos ini dipublikasikan di Roda 2 dan tag , , , . Tandai permalink.

15 Balasan ke Sepintas Athlete

  1. Gogo berkata:

    bebek keren..

  2. Tyo94 berkata:

    Keduaxxx

  3. Aa Ikhwan berkata:

    kalo menurut ane sih ini bebek ajip loh.. 😀

  4. Adifa berkata:

    Oalah…motor baru kok cuma buat bawa karung.yg lebih kurang kerjaan lg,yg nganggur motret 🙂

  5. bubu berkata:

    padahal ini mtor keren . Tp bnyk yg bilang jelek karena nggak tau vitur yg ada dibebek ini . Baru ane bilang. “athlet itu tanknya didepan, trus monosoknya tidur loh!” langsung pada bilang “masak!?

  6. oman faqod berkata:

    mindset masyarakat Indonesia tentang rodadua sepertinya memang mengacu pada MotoGP yaa..mana yg paling bagus maka produk itulah yg layak dibeli (pendapat pribadi)

  7. Kelana 97 berkata:

    Minat juga sama bebek kawak ini, Cuman entah kapan.. (komentar ngawur) abaikan sajah 🙂

Tinggalkan komentar