Menikmati Dataran Tinggi Trawas

Sebenarnya sudah lama berkeinginan tuk pergi ke daerah Pacet dan lingkarnya namun keinginan itu baru tercapai ketika istri sedang ada tugas dari sekolah untuk mengikuti semacam workshop yang diselenggarakan oleh Diknas kabupaten Sidoarjo. Sambil menyelam minum air, kesempatan untuk menikmati udara khas dataran tinggi di daerah Trawas pun bisa terlaksana. Meskipun acara sebenarnya bukan dolannya tapi nganter istri ke Hotel tempat acara workshop diadakan namun setidaknya saya sudah mengetahui jalur mana yg harus ditempuh ketika harus ke Pacet. Kebetulan acaranya di Kawasan Trawas jadi jalur yang saya lewati nanti bukan dari Mojosari tapi dari Prigen. Konon kalau melewati Mojosari jalurnya terlalu jauh tuk menuju Lokasi hotel.

Dengan si Maxxi, berangkat dari Krembung sekitar pukul 13:00 menuju lingkar Gempol, seperti biasa terjadi penumpukan kendaraan dari arah Surabaya yang di dominasi bis dan truk besar. Kondisi ini terjadi sampai melewati Bunderan Apollo saya ambil jalur menuju Pasuruan atau Malang, setelah itu jalur padat lancar dan cenderung lengang meskipun hari minggu. Hal ini dikarenakan sudah memasuki siang hari, beda lagi kalau berangkatnya pagi atau sore pastinya banyak kendaraan yang menuju arah Malang tuk berlibur. Kendaraan saya pacu dengan kecepatan maksimal 70kpj. kurang lebih setengah jam sudah sampai di Kawasan Masjid Cheng Ho Panda’an terletak di pinggir jalan raya Malang-Surabaya-Trawas-Tretes. Kemudian sampai di persimpangan besar saya ambil kanan arah menuju Masjid Chengho atau arah kembali ke Sidoarjo namun nanti bertemu dengan pertigaan saya ambil kiri, kalau ke kanan berarti pulang balik atau arah Sidoarjo dan Surabaya.

Setelah ambil kiri ini ada yang menarik perhatian saya yaitu banyak hilir mudiknya kendaraan truk tangki pengangkut air, kendaraan ini yang mendominasi arah ke Prigen atau pun sebaliknya.

tangki air

Truk tangki ini yang biasanya sering kita jumpai di daerah-daerah yang memiliki usaha depo air minum di seluruh penjuru jawa timur yang biasanya dijual pergalon antara 3500 sampai 400nan..

Mulai dari Prigen jalan yang saya lewati cenderung nanjak dan semakin nanjak bahkan si MAxxi saya paksa untuk membejek gas lebih dalam karena kondisi nanjaknya semakin tinggi. Dari sini kekuatan si Maxxi benar-benar diuji untuk perkara nanjak, dan Alhamdulillah Lancar Jaya Sentosa 😀

tanjakan lurus, kebetulan sepi

tanjakan ekstrim hanya mampu tertahan di gigi 2, maunya nambah gigi 3 tapi gak kuat kalau 2 minta gigi 3..

mampu gigi 2

Dan Alhamdulillah 15 menit dari Pandaan akhirnya sampai juga di Hotel Inna Tretes, ketika mau belok kanan tuk nyebrang tiba-tiba saya dipepet oleh pemotor yang menawarkan jasa Villa, karena kaget dan dalam keadaan nanjak khawatir mundur dibelakang banyak kendaraan, spontan saya teriaki supaya minggir..dan dia pun ngloyor pergi…hadeuh untung saja 😦

Inna Tretes

Setelah sampai saya pun langsung nemenin istri check in dan nyari kamar..

Hawa yang dari Pandaan tadi panas sekejap berubah menjadi sejuk dan cuaca sedikit mendung..Hmm ini yang saya suka, menikmati pemandangan alam dari Balkon Hotel sambil menghirup udara sejuk khas dataran tinggi.. indahnya hidup di alam bebas nan eksotis jauh dari suasana kota.. 🙂

Sedikit mendung dan berawan 🙂

taman hotel bikin pandangan adem 🙂

 

Pos ini dipublikasikan di Riding dan Kuliner dan tag , , , , , , . Tandai permalink.

3 Balasan ke Menikmati Dataran Tinggi Trawas

  1. kenthoet berkata:

    lohh spacy nya kemana mas kok pake GL Max lagi ❓ dijual kah 🙄 ❓

  2. Trawas Zone berkata:

    terimakasih banyak sudah meriview desa trawas kami.

Tinggalkan Balasan ke omanfaqod Batalkan balasan